0

DEAR Volunteers,

Posted by ardianti lestari aris on 10.16
Pernahkan berpikir setelah menempuh satu tahun di Save Street Child Makassar, lalu kembali flash back tentang apa sebenarnya tujuan kakak-kakak ikut begabung bersama kami?
Atau tentang bagaimana volunteer itu sebenarnya?
Sekedar berbagi, mungkin kakak-kakak merasakan hal yang sama. Saya sebelum menyatakan iya untuk mendirikan SSCM pun berpikir sampai seminggu , apakah mampu mengemban tanggung jawab. Apakah mampu melaksanakan kegiatan yang sebelumnya saya tidak pernah laksanakan di aktifitas saya sehari-hari. Dan akhirnya mengatakan iya dengan perasaan setengah-setengah.

Semakin ke sini, perjalanan semakin sulit. Bertemu banyak orang, menggabungkan banyak ide, menjawab banyak pertanyaan, namun tetap kami lakukan demi berkembangnya SSCM.
Lalu hari ini terjadi, dimana saya tidak menghadiri rapat dan ada sesuatu yang terjadi, yang saya tidak tahu telah (mungkin) menyakiti hati volunteer. Dan, mulailah status twitter bertubi-tubi muncul yang saya tidak pernah bayangkan sebelumnya akan ditujukan kepada partner saya @ariniaris.

Dari jauh hari, saya sudah sempat membicarakan hal tersebut dengan arin. Bagaimana kalau suatu hari ada yang mengatakan bahwa, kamu siapa mau marah? Kamu emang gaji saya? atau memang saya pembantu? Cuma saat itu saya hanya berangan-angan dan tidak membayangkan jika itu akan benar terjadi. Jadi, tidak sempat saya memikirkan jawaban untuk pertanyaan seperti itu. Namun akan saya coba jawab semampu saya.

Pertama, saya tidak pernah memposisikan diri saya sebagai pendiri atau apalah namanya. Saya volunteer sekaligus crew, sekaligus (kadang-kadang) donator, sekaligus kakak untuk adik-adik kelas belajar. Namun kali ini, sebagai salah satu pendiri SSC Makassar, saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada volunteer yang sudah bergabung jika sampai sekarang belum mendapatkan manfaat dari bergabungnya kalian di SSC Makassar. Baik berupa Materi ataupun Non-materi.

Yang kedua, saya sebagai adik dari @ariniaris meminta maaf atas amarah yang meledak-ledak dari kakak saya.  Tapi , saya tahu betul beliau seperti apa. Tidak pernah ada sedikitpun di hatinya bahwa kakak-kakak volunteer kami adalah pembantu. Begitupun saya. Kami berdua, benar-benar sangat bersyukur atas hadirnya kakak-kakak volunteer untuk membantu kami mengurusi komunitas ini. Bukankah sudah kami jelaskan di tulisan kami sebelumnya atas seberapa syukurnya kami dikelilingi orang-orang baik seperti kalian. Yang dengan sukarela membantu. Jika diantara kakak ada yang merasa kami menjadikan kalian sebagai pembantu, maka dengan senang hati, kami akan mundur dari SSC Makassar. Sayapun merasa kakak saya satu itu sudah terlalu banyak mengurusi orang lain sampai melupakan dirinya sendiri.

Yang ketiga dan terakhir. Dan ini pendapat saya pribadi. Jika ada masalah, apalagi masalah internal. Sebisa mungkin dibicarakan di internal. Mengupdate status di social media sangat tidak keren. Apalagi status yang meledak-ledak banget. Toh malas kan pamer-pamer masalah. Ini bukan tentang siapa yang lebih hebat kok, tapi tentang siapa yang lebih dewasa. Malam ini si kakak mengajukan usul menon-aktifkan SSC Makassar. Tapi kita cooling down dulu yah, kalau memang tidak ada jalan tengah. Saya pun ikut mundur.
Terima kasih banyak kakak-kakak volunteer.
Best regard,

Hokage ke halaaahh lama…. DIAN.


1

HAPPY (SINCERE) BIRTHDAY, DIAN!!!!

Posted by ardianti lestari aris on 07.53
Happy Birthday Myself….
Selamat Ulang Tahun yang ke-22….
Di tanggal 22 Maret 1992.

Tanggal keberuntungan? Hah, tidak juga. Setiap hari adalah keberuntungan. Beruntung karena masih melihat matahari terbit, beruntung karena masih mampu menghirup oksigen dan mengeluarkan Karbon dioksida, beruntung karena masih merasakan enaknya nasi kuning si mbak dekat mesjid dipagi hari. Yah, setiap hari adalah keberuntungan. Setiap hari adalah special. Hanya saja, kebetulan hari ini adalah ulang tahunku yang ke 22. Hanya kebetulan saja, kebetulan yang menyenangkan.

Tanggal 21 malam, aku bersujud menghadap Ilahi dalam shalat Isya yang panjang. Kudoakan semua orang yang berada didekatku, yang menjadi sahabatku, yang menjadi kecintaan ku, yang aku kenal agar mendapatkan seluruh kebaikan dan rezeki yang melimpah dari-NYA. Kudoakan perbaikan diri atas diriku sendiri. Bersujud menangis memohon ampun atas segala dosa yang ku perbuat di masa lalu. Meminta petunjuk atas hari-hari yang akan kujalani kedepan. Meminta keikhlasan hati atas segala yang ku punya kemarin namun telah hilang sekarang. Mengucapkan terima kasih atas segala apa yang ku punya, tanpa meminta Dia menambahkan atau melebihkan kepunyaanku. Alhamdulillah, sujud syukur ku, air mata yang berliter-liter telah mengalir di shalat ku sebelum masuk hari ulang tahunku.

Dan Allah SWT Maha Penyanyang. Ulang tahun ini benar-benar luar biasa. Bukan berarti bahwa yang kemarin biasa-biasa saja. Namun, ulang tahun ini, benar-benar, ah sudahlaaaaahh….. tidak bisa ku gambarkan dengan kata-kata. Tidak pernah ada dalam pikiran ataupun harapan ku bahwa orang-orang akan membuatkan kejutan atau menganggap hari lahirku adalah hari yang special untuk membahagiakan ku, tapi they did.

Jam 12 tengah malam, seseorang mengetuk pintu kamarku. Aku tahu bahwa itu adalah kakak perempuan ku Arini Lestari Aris (@ariniaris) dan aku juga tahu bahwa dia pasti membawakan kue ulang tahun dan akan bernyanyi saat pintu ku buka. Namun, untuk mengerjainya balik. Ku biarkan dia mengetuk pintu lama sekali. Dan ketika ku buka, benar saja dugaan ku. Aku malah mengagetkannya balik. Hihihihihi. Tapi walaupun dengan metode lama, kebahagiaan nya tidak berkurang. Ditambah ketika ia memberikan ku hadiah berupa seperangkat Al-Quran dibayar tunai sesuai dengan requestan ku. (Ini mau ngelamar apa??? -____-“)

Lalu, paginya kumulai aktivitas dengan rutinitas biasa, ke kantor, mengajar, menemani siswa-siswa ku main futsal. Lalu, sebelum berangkat ke lapangan futsal, ada seorang siswa bernama Faudzan yang men-DM-ku di twitter dan mengatakan bahwa dia tidak ikut memberikan ku surprise. Oohhhhhohohoho, aku memicingkan mata dan mengangguk sambil tertawa kecil. hHohohohoho, kalian tidak akan bisa mengibuli Sherlock Holmes. Hahahahahahaha, lalu ku tahu bahwa akan terjadi sesuatu.
Sore mulai larut berganti malam, sepertinya semakin jelas bahwa siswa-siswa ku menahanku untuk pulang. Ditambah satu teman ku bernama Miss Kia pun juga ikut berkomplotan dengan mereka. Sehabis shalat magrib, mereka datang. Muka cantik Sara dan Risma yang pertama kali kulihat sambil membawa kue dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Lalu menyusul si jahil nan jelle’ Pretet yang konon sering menyebut dirinya sendiri “Abang Ganteng”. Dan semuanya muncul. Edo, Dwipa, Hendro, Warits, Agung, Vigo, Hadi, dan Efreim. Mereka menyuruhku keluar. Aku ikut saja. Dan CARAAAAAMMMMM…….. Spanduk dengan muka ku yang besar beserta Mantan Pacarku (Bruno Mars) dan Pacarku yang sekarang (Sherlock Holmes) menggantung di depan pintu kantor. Oh iya, ada wajah-wajah mereka juga.


Belum sempat tenang dari kaget karena berasa jadi CALEG yang punya baliho. Mereka mengeluarkan hadiah. Yah, mereka memberi helm. Helm loh saudara-saudara. Hahahahaha, akhirnya teman-teman ku yang pernah menegur helm ku yang “Super Rantasak” katanya akan bersuka cita, karena akhirnya helm kenangan itu ganti juga. Hahahaha terima kasih banyak adik-adik jelle’ ku (Kecuali Risma dan Sara, karena kami geng CANTIP). Lalu hadiah lain bermunculan. Miss Yanti datang. Ahhh… senangnyaaaaaaa… sebuah cup dari miss yanti, buku Chicken Soup dari miss Aini, Dan Ide menyembunyikan helm dan mengempeskan ban motorku dari Miss Kia (Terima kasih yah miss, tanpa idemu pasti aku sudah pulang). Hahahahahhahah.


Tidak ada permintaan lagi Tuhan. Hari ini sudah sempurna. Ditambah lagi nyanyian "Selamat Ulang Tahun" dari adik-adikku di kelas PASI, walau hanya lewat telepon, tapi sudah sangat menyenangkan hatiku.  Yang ada terima kasih. Karena telah mengirimkan keluarga ku, dan keluarga baruku. Keluarga yang menyayangi tanpa pernah aku minta mereka untuk menyayangi. Keluarga yang membahagiakan. Sahabat-sahabat yang baik, adik-adik yang lucu dan menggemaskan,Apalagi yang bisa ku minta Tuhan? Aku bersyukur, atas semua yang telah kupunya. Atas hari ini. Atas ulang tahun. 




0

HAPPY (SMILE) BIRTHDAY !!!!

Posted by ardianti lestari aris on 08.59
Dhuar…..Dhuar….. Prok…Prok…..Prok….
“Happy Birthday to you…”
“Happy Birthday to you…”
“Happy Birthday, Happy Birthday, Happy Birthday to youuuuuuu~~”

        Hai, selamat bertemu lagi. Yah, walaupun bukan bertemu secara langsung, tapi mengunjungi rumah maya ku berarti kita bertemu lagi kan? Yah memang bukan bertemu wajah, kita bertemu pikiran, bertemu batin ( Cieilaaahhh) .

        Hari ini hari bahagia yah? Hari ulang tahun mu. Selamat Ulang tahun, semoga semua hal kebaikan diseluruh penjuru dunia, galaksi, dan tata surya berkumpul dalam kehidupan mu. Sesuai janji, hari ini adalah terakhir kali aku akan mengganggu mu. Bukan kah sudah ku bilang, kalau beri aku waktu mengganggu sekali lagi ditengah bulan Maret ini? Yah, ini dia. Hadiah ulang tahun dariku, untukmu. Tidak ada harapan kamu menyukainya, yah aku pun mengerjakannya tidak begitu rapi. Tapi aku mengerjakan semuanya sendiri. Sesuai janji ku dulu yang entah di ulang tahun mu yang keberapa, namun baru dapat ku selesaikan sekarang.
Jadi, terimalah 100 burung bangau kertas yang di setiap perutnya terdapat banyak permohonan, doa ku kepada Tuhan untuk mu. Di hari ulang tahunmu. Iya, diperutnya. 
Aku tidak yakin aku akan memberikan burung kertas ini secara langsung padamu. Juga aku bingung bagaimana harus memberikan hadiah ini. Tidak mungkin burung kertas ini akan terbang sendiri menuju tempat keberadaan mu kan? Yah, saat seperti ini aku harap Doraemon benar-benar ada. Namun, sepertinya, Blog sudah lebih dari cukup. J
        Maaf yah, hanya mampu memberi burung bangau kertas. Namun jangan salah, (Demi mendramatisir), dulu ada seorang anak yang bernama Sadako dari  Jepang yang terkena Kanker akibat radiasi bom atom, dia percaya bahwa melipat 1000 burung kertas akan mengabulkan satu permintaannya. Namun, aku sedang tidak mengidap kanker. Dan seingat ku, aku hanya berjanji melipat 100. Tapi, jika benar melipat 1000 burung bangau kertas dapat mengabulkan satu permintaan, mungkin saja aku akan melipatnya sampai 1000, lalu meminta untuk menghapus satu memori diotakku. Tapi, Sadako, meninggal, saat dia sudah melipat 644 burung kertas. Sehingga, tidak ada yang tahu pasti apakah ini manjur atau tidak. Jadi, tidak ada salahnya mencoba kan. Mungkin saja ketika aku berhasil melipatnya, lalu ini berhasil mengabulkan permintaan ku, Sadako akan mendatangiku dan berterima kasih. hahahahah. Kamu benar, aku selalu bertingkah kekanak-kanakan. Tapi, kadang lebih baik membiarkan legenda tetap menjadi legenda tanpa perlu membuktikannya, karena ketika itu tidak berhasil, akan banyak orang yang kecewa. Benarkan?
        Sekarang, simbol burung bangau kertas ini sudah menjadi simbol perdamaian dunia. Bisakah ini juga menjadi simbol perdamaian kita? Agar ketika bertemu lagi secara tidak sengaja, kita benar-benar bisa berteman baik? oh... ayolah. *sodorin roti keju* 
Tiada Kesan Tanpa Kehadiranmu. #EH???


Jadi, SELAMAT ULANG TAHUN. Mari memotong kuenyaaaaaaaa……….. 

0

Boleh Ku Tukar Hatiku?

Posted by ardianti lestari aris on 07.27
   
Source : www.familytreecounseling.com -
  Aku duduk terdiam di keramaian. Hanya aku, bersama bayanganku yang terlihat sedang memelototi ku, seakan menyerbu dengan pertanyaan tentang mengapa dan apa yang aku lakukan ditempat ini. Atau mungkin saja si bayangan sedang mengejekku, karena aku tidak punya teman. Disekelilingku ribut, banyak orang yang berlalu lalang, ada berkelompok, berdua, atau yang tersenyum sendiri sambil menelpon atau mungkin mendengarkan music, aku juga tidak tahu. Dari kepala ku yang menunduk, ku coba mengangkatnya sedikit, melihat langit yang diterangi cahaya bintang dan bulan. Lalu kembali mensejajarkan kepalaku memandangi orang-orang disekeliling.
      Terlintas dipikiranku bahwa mungkin sangat menyenangkan menjadi salah satu dari mereka,  tertawa, bahagia, bersuka cita dengan teman dan orang yang mereka kasihi. Aku tersenyum, lalu ku katakan, sudahlah bebanku begitu berat, tidak mungkin aku bisa merasakan suka cita seperti itu. Tertawa saja rasanya malas, apalagi berbahagia yang tulus ikhlas dari hati seperti mereka. Lalu, aku menengadah ke langit sambil berharap ….
“Kalau saja aku punya kesempatan untuk melakukan petualangan hati, lalu aku akan singgahkan hatiku ke salah satu dari mereka”
      Cahaya putih menyilaukan pandangan ku, membuat ku sedikit memicingkan mata. Entah makhluk ajaib apa, namun aku merasa sedikit takut. Jangan-jangan aku dijemput malaikat maut. Jujur saja, aku tidak siap masuk neraka. Dibalik cahaya itu, terdengarlah bisikan, yang sangat halus namun masih dapat di tangkap oleh indra pendengaran ku.
“Aku mendengar permintaan mu, aku tidak akan memberimu kesempatan untuk memindahkan hatimu. Tapi, Kamu boleh memilih 5 orang yang berbeda untuk mengunjungi hati mereka, jika kamu suka, tinggallah disana dan aku akan menukar hatimu dengan nya. Namun, hanya hatimu, tidak pikiran mu. ”
“Benarkah?”
“Tentu saja, pilihlah orang pertama.”
“Aku memilih orang yang duduk sendiri sambil tersenyum dengan headset ditelinganya. Kelihatannya senyumnya sangat bahagia dan tenang.”
      Maka  datanglah hatiku ke orang yang kumaksud. Seorang Lelaki yang kurang lebih berusia 20 tahun keatas, yang sedari tadi ku pandangi. Dan tebakan ku benar, dia mendengarkan music. Sejauh ini baik-baik saja, sampai tiba-tiba hatiku merasakan takut yang sangat ketika sebuah sepeda motor yang suaranya ribut melintas di depan pria itu. Si Pria menambah volume musiknya, namun tetap saja, hatiku merasakan takut yang sangat. Lalu lebih ku fokuskan hatiku untuk berkomunikasi dengan otak pria itu yang menympan memori sebenarnya. Benar saja, dia pernah menabrak seorang anak kecil sampai meninggal di tempat. Aku pikir, tidak. Aku tidak akan sanggup menjadi hati pria ini.
      Lalu ku putuskan untuk memindahkan hatiku ke seorang perempuan yang sedang tertawa berbincang sambil tertawa lepas diujung jalan. Kelihatannya perempuan ini pintar dan bahagia. Lalu berpindalah. Di sini terasa kosong. Disini terasa tidak ada apa-apa. Tidak ada kebahagiaan sama sekali. Lalu kenapa perempuan ini bisa tertawa lepas? Apa maksudnya ini? Ku coba lebih memfokuskan hatiku untuk berkomunikasi dengan otak yang menyimpan memori. Perempuan ini hidup sendiri, tidak ada ayah, ibu, saudara, bahkan berasal dari manapun dia tidak tahu. Dia hidup sendiri, berjuang melawan kerasnya hidup sendiri, dari usia 10 tahun sampai sekarang, yang mungkin usianya sudah mencapai 25 tahun. Hanya ada satu orang yang dia percaya. Yah, Cuma ada satu dan itupun mengkhianatinya. Hatiku tidak akan sanggup tinggal disini.
      Lalu ku putuskan untuk pindah ke tempat lain, ke seorang perempuan berjilbab yang terlihat sangat bahagia bercanda dengan teman perempuannya yang lain yang pun berjilbab. Di pelataran mesjid, mungkin sedang melakukan kajian. Ku putuskan untuk pindah kesana, mungkin akan bahagia. Yah dibandingkan dua tadi, disini jauh lebih baik. Sejuk dan tidak menakutkan. Ku pikir, mungkin aku akan menukar hatiku dengan wanita ini. Tapi tentu saja aku ingin memastikan nya dulu. Aku coba berkomunikasi dengan otak yang menyimpan semua memory. Tidak, aku harus segera meninggalkan orang ini. Ada luka besar di hatinya, ada luka yang mungkin jika hatinya adalah hatiku maka mungkin aku sudah lama mati. Dia adalah korban pelecehan seksual sewaktu kecil. Dan sempat berpacaran dan melakukan perzinahan . Ada perasaan bersalah yang sangat amat menyakitkan dipikirannya yang menghancurkan hatinya sewaktu-waktu dia mengingatnya. Tidak, hatiku tidak akan sanggup merasakan beban tersebut.
      Aku masih punya dua kesempatan, oh, mungkin aku hanya harus lebih berhati-hati memilih orang. Aku melihat dengan hati-hati sekelilingku, memastikan wajah bahagia yang tidak dibuat-buat, dan pilihanku jatuh pada seorang lelaki penyemir sepatu yang paruh baya. Aku pikir, jika saja hati orang-orang yang ku singgahi tidak bahagia bahkan ketika berkecukupan, mungkin saja berada di bapak ini, walaupun tidak berharta, akan lebih bahagia. Lalu, singgahlah hatiku disana.
      Sejauh ini, baik-baik saja. Lalu si bapak mengecek kantong bajunya yang lusuh. Ada dua uang 5 ribuan disana. Tanpa instruksi, tanpa komunikasi, mengingat istri dan anaknya dirumah, dan uang 10 ribuan itu, hatiku, malah menangis. Tidak akan sanggup aku tinggal di tubuh bapak ini. Dan aku pergi.
Pilihan terakhirku, jatuh pada diriku sendiri. Aku ingin hatiku hanya berada disana. Di dalam tubuhku, yang biasa saja, dan dengan masalah dan memori yang biasa saja dibandingkan hati-hati lain yang aku singgahi. Hatiku, hanya ingin selamanya berada di dalam badanku, dengan perasaan dan kondisi yang aku sudah hafal betul seperti apa, jadi mudah bagiku untuk menyelesaikannya.
      Dan kembalilah, hatiku ke tempatnya semula. Sekali lagi ku lihat sekelilingku, ke orang-orang yang aku singgahi hatinya, menatapnya tajam satu per satu. Melihat senyum mereka, melihat tawa mereka, melihat suka cita mereka. Lalu, tersenyum dan bangkit dari tempat duduk ku. Lalu hatiku berbisik, yang ditangkap jelas oleh seluruh indra yang dimiliki tubuhku, bahkan mengalahkan arus negative yang dikirim otak ke tubuhku. Hatiku mengatakan “Mungkin, Aku hanya harus banyak bersyukur….”
END



2

API

Posted by ardianti lestari aris on 06.42
Source : Google Image
Malam 6 Februari 2014, Masih saja turun hujan. Hujan itu baik, Hujan itu Indah, namun bagi Sang Api, berada dibawah hujan akan memadamkannya. Api mulai berjalan menuruni tangga-tangga yang akan menghubungkannya dengan dunia luar, dunia yang Api tidak begitu suka. Dunia yang Panas dan akan membuat Api semakin membara. Dunia yang tidak ramah.

Jalanan masih berbau basah, akibat hujan yang hanya lewat, lalu pergi. Menyenangkan melihat hujan yang hanya lewat sebentar. Tapi tidak menyenangkan bekas yang di tinggalkan sang hujan. Menghilangkan bekas hujan, ya dengan membakarnya, menjadikan genangan-genangan airnya menguap lalu hilang. Lalu, Api meningkatkan suhu, membakar, menguapkannya.

Diperjalanan, Api bertemu banyak orang. Melihat banyak wajah yang lebih cerah darinya. Yang lebih bercahaya dari Lampu jalan bahkan daripada Api sekalipun. Iya, wajah-wajah jatuh cinta. Mereka Bintang. Ada sebuah bintang yang berjalan sambil menelpon dan tersenyum penuh cinta. Dan yang paling terang adalah dua bintang ini. Bintang yang selalu Api temui setiap hari. Dua Bintang yang Jatuh cinta pada manusia. Dua Bintang yang selalu menatap dari ketinggian terhadap dua sosok manusia di bumi, tatapan cinta.

Ada percikan api kecil di dalam hati Api. Percikan api kecil yang menyenangkan, menghangatkan, yang tidak membakar. Hanya dengan melihat para bintang jatuh cinta, Percikan itu timbul, tanpa diminta. Ada sedikit  percikan iri, tentang kapan Api bisa menjadi Bintang. Tentang pertanyaan bahwa apakah masih ada kesempatan Api menjadi Bintang? Batin Api berdebat :

“Ah sudahlah, akupun pernah berseri-seri seperti itu. Menunjukkan wajah penuh cinta, tatapan penuh cinta sebelum aku menjadi api lalu membakar semuanya.” Kata sisi hangat sang Api

“Halah, mana pernah. Dari awal cinta mu sudah menyakiti mu. Dari awal kamu memang sudah menjadi Api, menjadi Api yang membakar semua. Kamu tidak pernah sedikitpun menjadi Bintang. Wajah mu berseri dulu juga karena cahaya Api, yang membakar kebahagiaan orang lain. Bukan karena cahaya Bintang” Kata sisi membara sang Api

“Jangan dengarkan, kamu pernah menjadi bintang. Dan pasti akan menjadi bintang lagi nantinya. Hanya perlu jatuh cinta.  Itu saja. Putar roda kehidupan mu dan berusahalah”

“Sudahlah, Lupakan menjadi Bintang. Bekerjalah yang keras, dapatkan uang yang banyak, dan bakar semua yang menghalangi mu. Jatuh cinta itu omong kosong. Kamu Api, dari awal memang ditakdirkan menjadi Api. Api yang membara, Api yang panas.”

Api menggelengkan kepala. Mengakhiri perdebatan yang sepertinya hanya akan di menangkan sisi sang Membara. Diatas langit terlihat Bulan. Bulan sabit yang tersenyum seakan-akan mengatakan bahwa 
“Tenanglah, Aku terus mengawasimu”. Sang Api tersenyum dan membatin “Aku percaya, suatu saat aku akan Kau kirimkan seseorang yang bisa membuatku jadi Bintang. Tidak peduli apakah dulu aku pernah menjadi Bintang atau tidak, tapi, aku benar-benar tidak ingin membakar orang lain lagi. Aku ingin punya wajah yang berseri karena cahaya Bintang. Terima kasih telah mengawasiku dan menjaga ku, Bulan.”

Angin bertiup sepoi-sepoi, meredupkan Api yang membara menjadi Api kecil yang menghangatkan sekitarnya. 

0

CINTA ?

Posted by ardianti lestari aris on 07.09
Berpuluh-puluh novel ku baca, lalu ku temukan novel ini. Di dalam novel ini diceritakan bahwa ada sepasang suami istri yang telah menjalani kehidupannya bersama selama 3 tahun lebih. Lalu kemudian, istrinya berselingkuh dengan laki-laki lain. Di novel itu diceritakan bahwa si suami  sebenarnya tahu, tapi tetap diam demi mempertahankan istrinya, lalu dilihatnya istrinya sering menangis diam-diam, apalagi setelah mereka melakukan hubungan suami istri. Sampai selang tidak lama sang suami sering mendapati istrinya menjadi pemurung, dengan mata bengkak tiap harinya, si suami akhirnya berbicara empat mata dengan istrinya. Tidak ada air mata, namun terasa sakit. Tidak ada teriakan, namun hatinya berteriak. Si suami berkata :

“Aku sudah tahu. Aku sangat mencintaimu. Karena itu, pergilah jemput kebahagiaan mu. Aku tahu sudah dari lama tapi tetap ku pertahankan kamu disisiku karena begitu besar cintaku padamu. Tapi melihatmu menangis diam-diam. Melihat air mata mu, dan mata mu membengkak. Hatiku sangat sakit. Perasaan cintaku lebih besar dari perasaan kepemilikan ku terhadapmu.”

Dan sang istri kembali, sang suami memaafkan tanpa syarat, malah berjanji untuk lebih membahagiakan istrinya. Pertanyaannya, adakah lelaki seperti itu? Jawabannya TIDAK ADA. Pertanyaan berikutnya, adakah perempuan seperti itu? Jawabannya ADA. Jika aku berada di posisi laki-laki itu  mungkin sudah ku bunuh perempuan itu. Tapi jika aku berada di posisi perempuan itu, dengan lelaki seperti sang suami, aku, aku, hahahahahaha, enthlah apa yang akan ku lakukan.

Lalu, adakah orang yang memaafkan begitu tulus atas nama cinta? Adakah cinta yang seperti itu? Mungkin tidak ada. Berapa banyak orang yang mencintaimu lalu ketika berbuat kesalahan mereka mencaci maki? Berapa banyak orang yang mencintaimu, mengatakan ingin menikahimu lalu kemudian dalam perjalanan itu tidak ada tindakan serius dari dirinya untuk itu. Berapa banyak kata cinta yang terucap padamu, kata memaafkan yang masih menyisahkan dendam di dalamnya walaupun sudah banyak perubahan baik pertanda penyesalan mu? Berapa banyak orang yang mampu menerima mu apa adanya? Sepaket dengan semua kekurangan mu? Berapa banyak orang yang mau membatasi dirinya dengan lelaki atau perempuan lain karena menghormati lelaki dan perempuan yang dicintainya?


Itulah ada cinta kepada Tuhan. Cinta yang tidak akan pernah mengecewakan mu. Cinta yang merangkulmu saat menangis, dan mendengarmu saat bersedih. Cinta yang memaafkan sebesar apapun kesalahan yang kamu lakukan selama engkau mau bertobat, cinta yang tidak pernah protes bahkan jika kamu melupakanNya, cinta yang mengabadikan cinta mu di dunia. 

Tuhan, Jatuh cintakan aku pada laki-laki yang juga mencintaiMU.
Dan Jatuh cintakan laki-laki yang mencintaiMU pada ku.
Agar dalam cinta kami nantinya, semua berlandaskan padaMU. 
 Aamiin ya Rabbal Al Aamiin.

0

Menghilanglah

Posted by ardianti lestari aris on 06.01
Aku berada di tengah-tengah proses menuju amnesia sebagian. Aku berada di tengah-tengah menghapus ingatan yang selalu bermunculan setiap hari, setiap jam, setiap hujan, setiap shalat. Aku berada di tengah-tengah perjuangan menghapus  satu nama dalam kehidupan ku, dan keluargaku.

Malam ini ayah menelponku, dan banyak nama mu disebut dalam percakapan kami. Setiap kali nama itu disebut, hanya teriakan tidak setuju yang ku haturkan pada ayahku “BERHENTILAH MEMINTA TOLONG PADA ORANG LAIN. LAKUKAN SENDIRI SAJA!!” Maafkan aku ayah, harus dengan teriakan dan kalimat seperti itu yang ku keluarkan untuk hanya menyampaikan maksud “Tolonglah ayah, berhentilah menyebut namanya.”. Maafkan aku ayah, sudah berteriak sekencang itu padamu. Hanya saja jika aku tidak berteriak maka kamu akan mendengarku menangis. Dan aku tahu, hal itu hanya akan membuatmu semakin khawatir.

Aku tidak apa-apa. Hanya tolong, tempatku pulang hanya keluarga. Jika masih disebut nama mu dalam keluargaku, maka tidak akan ada lagi tempatku pulang. Aku hanya tidak mau mengingatmu, mendengar namamu. Jika aku pergi, lalu aku rindu rumahku? Aku tidak akan bisa pulang jika tahu keluarga ku pun masih sering berhubungan dengan mu. Harus ku pastikan bahwa tidak ada lagi orang di dalam keluargaku yang menyebut nama mu. Tidak ayahku, tidak ibuku, tidak kakak ku, tidak adikku. Agar jikalau aku pergi jauh, aku punya tempat untuk pulang.

Aku ingin pastikan bahwa namamu tidak akan lagi disebut didalam keluarga ku, agar suatu hari jika aku siap berjalan beriringan dengan orang baru, tidak lagi ada ragu karena mendengar namamu. Tidak lagi bergejolak hatiku karena mendengar namamu. Karena yang di dalam hati ini butuh latihan. Latihan agar terbiasa tidak merasa. Latihan agar bahkan bukan Cuma otakku yang lupa, tapi hatiku pun ikut lupa.  Sudah cukup aku merasa bodoh dengan perasaan bodoh ini. Sudah cukup mempertahankan ini semua. Sudah cukup berusaha untuk hal yang sia-sia. Sekarang, waktunya pergi dan melupakan. Jika suatu hari rindu rumah, maka ada keluarga yang siap menerimaku dengan baik.


Hanya itu saja Tuhan, kumohon beri petunjuk.

hoW MucH...??

Copyright © 2009 ..My Blog, My Life.. All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.